Ini saya ambil dari update-an status di fb (1 Juli 2011). Namun, sepertinya bisa dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang diuntai dengan kata-kata sebuah nyanyian yang menghibur dan agak sedikit ngawur kali ya, (sepertinya sih gitu, hehe)
Merasa hadirnya kebahagiaan itu minimal (mungkin) karena:
1) Mensyukuri akan nikmat hidup yang telah diberikan oleh Sang Pemberi Kehidupan
- Dalam satu rentang waktu, zaman hanya ada satu kata, "SEKARANG"! Dan, dalam kamus kebahagiaan hanya ada satu kata, "KERIDHAAN"! (Alhamdulillah sesuatu)
2) Melihat tersenyumnya orang yang dicintai karena hidupnya bersama kita
- "Cinta dimulai dengan sebuah senyuman" (cieeeeeeeeeeeeeee, macam betol aja, hehe)
- Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dirinya (macam lagi parade baris-berbaris aja kalo gitu, ikut perintah, hadap kanan....grak)
3) Melihat tangisan si buah hati ketika kelahirannya dari rahim ibu yang Shalihah"
- Bagian yang ketiga ini saya ambil sebagai titik minimal karena setiap orang tua atau dua insan yang menyatu karena cinta yang diikrarkan dengan diucapkannya ijab dan kabul yang disaksikan minimal oleh 4 orang mengharapkan akan adanya keturunan. Kelahiran si buah hati juga lebih lengkap ketika ia lahir ke dunia yang penuh fatamorgana ini dengan tangisannya, karena tangisan si bayi itu menunjukkan bahwa si bayi berperilaku normal.