Welcome to my blog, visit other blog at wordpress :D


More Goodies @ NackVision

"Layaknya Seorang Mama"

19 November 2010

        Seorang wanita bermahkota ibu sungguh-sungguh sangat berperan penting dalam kedekatan "kontak batin" antara dirinya dengan si buah hati. Dari semenjak rahimnya ditempati oleh si buah hati, dia sudah berbagi kasih, merelakan apa yang dia miliki untuk keselamatan "si kebahagiannya itu", kemana dia pergi dia selalu menjaga dan memperhatikan janinnya dengan kontak batin yang dimiliki oleh seorang ibu.
       Hanya ibu yang tau bagaimana tingkah laku "si buah hati" dalam perutnya, sang ayah mencari nafkah untuk kehidupan keluarga agar si ibu sehat dan bisa menyehatkan isi dalam rahimnya itu.
        Pepatah mengatakan, "Surga dibawah telapak kaki ibu", betul itu...
        Namun, ada beberapa dari "penghuni bumi Allah" ini salah memaknai dari petatah indonesia ni, (bukan petatah arab, abisnya tulisannya dalam bahasa indo sih, hehe), mereka benar-benar berpendapat surga ada tepat dibawah telapak kaki ibunya, sampai-sampai ada yang mengangkat telapak kaki si ibu tuk melihat surga ibu, ada pula yang menganggap begini, "dibawah telapak kaki ibu kan alas kakinya, berarti surga itu adalah alas kaki ibu", itu semua disebabkan karena pengetahuan yang dimiliki oleh anak amat sangat "krisis".
        Singkat menyingkat cerita yang sudah sering kita dengar tentang fenomena-fenomena ini maka peran sang ibu sangat menentukan pendidikan keturunannya.


       By the way any busway,
       Nah, terus hubungannya dengan judul postingannya apa? Kenapa harus judul ni?
       Oya ya, belum dijelaskan lagi ya kenapa judul "Layaknya Seorang Mama" jadi judul postingan pertama di blog ini, maap-maap.....tadi sedang bernostalgia dengan namanya "Seorang wanita bermahkota ibu", hehehehe.....peace \^_^/ 
       Baiklah kalau begitu!!??!! Kan dijelaskan
 
       Ibu, sebagian orang menyebut nama panggilan bagi wanita yang telah melahirkannya itu dengan sebutan "mama" (sesuai dengan seleramulah nak). Baik 'tuk seterusnya panggilan ibu kita ganti dengan mama saja ya biar lebih gimana gitu, hehe :D.
       Dalam kesehariannya (mama) dalam rumah tangga, mama mengerjakan sesuatu dengan ikhlas, melakukan itu karena itu untuk keluarganya sendiri, karena suami dan anak-anak yang menjadi penghias kehidupannya di dunia.
       Mama selalu berharap agar keluarganya selalu dipenuhi kedamaian, tentram, dan sakinah mawaddah warahmah. Tak ada yang luput dari pantauan mama, semua teratasi dengan kemampuannya.
       Anak yang nurut-patuh kepada orang tua membantu si mama dengan kerelaannya atas kekagumannya kepada sang mama, melakukan/meringankan sedikit-banyaknya "aktivitas-aktivitas" si mama dalam kesehariannya. Itu dilakukannya karena ia juga nantinya akan memposisikan diri atau mendapat hal yang sama di kemudian kelak.

      Nah, ketika ibunda dan ayahanda tercinta, alias orang tua kandung, tidak berada didekatnya siapa yang menjadi ibu bagi meraka? siapa yang menyiapkan sarapan dipagi hari? siapa yang mengatur "perputaran kehidupan di siang-malam"? ya pasti anak perempuan yang paling tua lah dong... (mengabaikan pengaruh eksternal)
            
       Layaknya seorang mama, dia melakukan hal sama dengan apa yang dilakukan oleh mama ketika ada di "istana keluarga kecil" itu. Membuka cakrawala dunia dengan penuh tanggung jawab sebagai mama dan seorang anak yang birrul walidain. Waktu kesehariannya di bagi-bagi dengan sangat matang, dengan penempatan skala prioritas kepentingan sangat seksama. tak ada satu aktivitas pun yang berkurang dari sebelum-sebelumnya malahan bertambah.
       "Layaknya Seorang Mama", ya, kata-kata itu pantas buatnya..
       "Layaknya Seorang Mama", ya, bisa dikatakan mama bagi adiknya...

percapakan kecil antara seorang kakak dengan adik:
Adik     : "Kakak, kakak jadi mama adik ya?" (bertnya dengan lugunya)
Kakak  : "Hahahahahaha, ada-ada saja adik ni" (menjawab dengan senyum penuh keceriaan)

         Layaknya seorang mama, selalu setia berada disamping adiknya disetiap senang-susah yang si adik alami. Semua dilakukannya supaya si adik tidak kesulitan atau kesusahan dengan sesuatu hal.
       Layaknya seorang mama, dikala anak sedang sakit sang mama selalu berada disampingnya mendampinginya menjadi penghibur sekaligus penyedia kebutuhan bagi si anak yang sakit itu tanpa memberitahukan kesahatannya.kepada anak2nya.

        Ini semua dilakukan dialami dalam kehidupannya selama "kedua pejabat penting" belum kembali kepangkuan "keluarga kecil ini".

         Tetap bersemangat, tetap lah berkarya..
         Ganbattee ne    \^_^/

2 comments:

Ummul Khairi said...

Salut! keep writing and keep blogging yaa :D

Mu2n said...

\^_^/